Rabu, 12 Juni 2013

BAB 17
TUGAS KELOMPOK 7
PEMBANGUNAN TERLANJUTKAN (SUISTAINABLE DEVELOPMENT)

Perekonomian dunia pada seratus tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang tinggi menimbulkan dampak negatif selain dari distribusi pendapatan negara juga kondisi lingkungan yang semakin rusak, cadangan (stok) kekayaan alam untuk generasi mendatang berkurang secara drastis.
1)      Rusaknya/ Memburuknya Kondisi Lingkungan Hidup
Di negara-negara maju, kerusakan lingkungan hidupterjadi dalam bentuk polusi udara, makin berkurangnyajumlah hutan serta menurunnya kualitas hutan. Sedangkan di negara-negara dunia ketiga, kerusakan lingkungan yang paling menonjol adalah penebangan hutan, menurunnya kualitas air, degradasi lahan dan meningkatnya pemukiman kumuh di wilayah perkotaan.
2)      Ketidakadilan Antargenerasi (Inter-Generation Inequality)
Ketdakadilan antargenerasi adalah kondisi dimana generasi kita dan pendahulu kita, telah mengeksploitasi alam sedemikian rupa , sehingga tidak memberikan cadangan yang memadai untuk dinikmati generasi selanjutnya. Misalnya cadangan minyak bumi Indonesia, diperkirakan hanya cukup untuk satu generasi mendatang.

1.             Imbang Korban Pertumbuhan Ekonomi-Kualitas Lingkungan Hidup
a.         Beberapa Konsep Dasar

1)        Sumber Daya Ekonomi
Adalah unsur lingkungan hidup yan ada dalam diri dan diluar pribadi manusia yang dapat secara riil dan atau potensial bermanfaat untuk aktifitas produksi barangdan jasa dalam rangka peningkatan kualitas hidup manusia secara individu maupun kolektif. Sumber Daya Ekonomi terdiri atas sumber daya alam (natural resources) dan sumber daya buatan (man made resources).
Sumber daya buatan adalah segala sesuatu baik dalam bentuk fisik maupun non fisik yang merupakan hasil karya manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Contoh fisiknya berupa mesin-mesin dan bangunan. Contoh non fisik adalah etika kerja, pergaulan serta pengetahuan tentang manajemen.

2)        Sumber Daya Alam (Natural Resources)
Adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral, panas bumi, gas bumi, angin, pasang surut, arus laut.  SDA merupakan sumer daya ekonomi yang paling penting, tetapi jika terus menerus dipakai maka jumlahnya akan berkurang. Dilihat dari kemampuan pemulihan jumlah stok, SDA dibedakan menjadi dua:
-          SDA tak di perbaharui (SDATT) adalah SDA yang stoknya akan terus berkurang jika dieksploitasi. Disebabkan SDATT tidak mempunyai kemampuan reproduksi. Contoh minyak bumi, batu bara, dan barang-barang tambang lainnya.
-          SDA  terbarui (SDAT) adalah SDA yang stoknya dapat dipulihkan. Umumnya SDAT  mempunyai kemampuan reproduksi seperti pohon-pohon di huta, ikan-ikan di sungai dan binatang-binatang ternak. SDAT akan dapat dipelihara dan ditingkatkan kemam[uan reproduksinya jika derajat eksploitasinya tidak melebihi potensi lestari dimana tingkat stok pertumbuhan stok netto (pertumbuhan-penggunaan) >0.
Konsep terbarui dan tidak terbarui lebih praktis jika dikaitkan dengan jangka waktu pemulihan stok. Jika minyak bumi dapat dipulihkan dalam tempo kurang dari dua generasi (50thn) mungkin minyak bumi menjadi SDAT. Tapi sayangnya sampai saat ini belum ada teknologi yang menghasilkan minyak bumi buatan secara ekonomis.
3)        Lingkungan Hidup
Adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perliakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. (UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup). Konsep lingkungan adalah konsep sistem yang menunjukan hubungan timbl balik antara manusia dengan semua unsur yang ada disekitarnya.

b.        Pertumbuhan Ekonomi dan Eksploitasi Sumber Daya Alam
Y = F (K, L, N)
DIMANA: Y = output (PDB)
                  K= Barang modal (Sumber Daya Buatan)
                  L= Tenaga kerja (sumber daya Manusia)
                  N= Sumber Daya Alam
                  Y/K>L>= 0, Y/N>= 0



c.         Pertumbuhan Ekonomi dan Penurunan Kualitas Lingkungan
Beberapa ukuran sederhana penurunan kualitas lingkungan hidup adalah polusi udara, air dan tanah, makin sulitnya memperoleh air bersih, makin memanasnya suhu bumi, serta terganggunya iklim dan cuaca akibat perusakan hutan. Kerusakan lingkungan hidup terjadi pada seluruh lapisan masyarakat baik global maupun dunia maju dan dunia ketiga.
Masalah global yang dihadapi adalah makin memanasnya suhu permukaan bumi dimana setiap 10 tahun suhu bumi naik 0,3 drajat celcius. Akibatnya daerah kutub es mnecair, sehingga permukaan laut naik 6cm. Memanasnya suhu permukaan bumi diakibatkan oleh keaikan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir sebagai akibat kegiatan manusia. Sehingga memperbesar efek rumah kaca dan memberikan pengaruh pada ekosistem alami.  Istilah efek rumah kaca berasal dari penanaman sayur myur dan bunga-bunga didalam rumah kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panar yang berupa sinar infra merah. Namun gelombangpanas itu terperangkap dalam rumah kaca serta tidak bercampur dengan udara diluarnya. Lapisan terbawah atmosfer yaitu troposfir adalah lapisan terpenting dalam rumah kaca. Sekitar 35% radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bum. Hampir seluruh radiasi ang bergelombang pendek sepertia alfa, beta dan sinar ultraviolet diserap oleh lapisan teratas. Radiasi yang dipantulkan dan diserap, di pancarkan kembali dalam bentuk sinar infra merah, keudian di serap oleh H20, CO2, CH4  dan zozon. Sinar infra merah ini terperangkap dalam lapisan traposfir dan suhu udara di troposfir serta permukaan bumi naik (disebut efek rumah kaca) dan gas yang menyerap infra merah disebut gas rumah kaca. Industrialisasi juga menimbulkan hujan asam yang mengakibatkan atmosfer bumi semakin tipis dan terganggunya lapisan ozon.
Penurunan kualitas hidup di negara-negara maju adalah polusi (pencemaran). Disebabkan tingginya tingkat industrialisasi. Masalah kualitas lingkungan hidup di negara negara dunia ketiga lebih kompleks dibanding di negara maju. Rakyat yang tinggaldi kaya akan SDA akan mengalami penurunan kualitas hidup.

2.             Masalah- Masalah di Masa yang Akan Datang
Menurut Emil Salim (1998) beberapa masalah yang akan terus menerus dihadapi masyarakat dunia adalah kependudukan, ketersedian pangan, kelestarian spesies, dan ekosistem, industrialisasi, ketersediaan energi, dan perkembangan kota. Semua masalah tersebut akan terus meningkatkan tekanan atau kerusakan lingkungan hidup.
Tiga alasan dalam kerusakan lingkungan :


a.       Kemiskinan
Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 5,982 miliar jiwa pada sensus 1999 dimana >1miliar itu hidup dalam keadaan miskin. Dan diperkirakan tahun 2015 mencapai 7 miliar dmana >2 miliar hidup dalam kondisi miskin. Ternyata krisis ekonomi Indonesia menyebabkan lwbih dari 100 juta mengalami kemiskinan. Laporan pada tahun (1999-2000) menunjukan makin giatnya dalam mengesploitasi hutan oleh pendudukunuk mempertahankan tingkat kehidupan.

b.      Dampaknya Kemajuan Teknologi Yang mendua
 Adalah satu sisi kemajuan teknologi telah eningkatkan efisiensi penggunaan SDA, tapi dilihat dari sebenarnya dapat dilakukan penghematan SDA, bahkan sampe pemulihan stock SDAT. Di sisi lain, kemajuan teknologi telah meningkatkan kemampuan produksi manusia sampai puluhan, ratusan bahkan ribuan kali. Jika produksi tersebut tidak dibatasi, jumlah absolut SDA yang tereskplorisasi meningkat tajam.

c.       Kekuatan monopoli
Gejala monopoli dipasar output dan input (monopsoni) makin jelas terlihat selama 30 tahun terakhir. Dari faktor penyebabnya monopoli dapat dibedakan enjadi monopoli karena undang-undang dan monopoli alamiah.
Di negara sedang berkembang (NSB) gejala monopoliyang terjadi umumnya adalah monopoli karena undang-undang. Tidak jarang hak monopoli ini diberikan untuk kegiatan-kegiatan produksi yang sangat eksploitatif terhadap SDA. Di Indonesia, Hak Pengelolaan Hutan (HPH) diberikan kepada sejumlah pengusaha yang mencakup puluhan juta hektar areal hutan produksi. Sayangnya pelaksanaan seringkali menyimpang. Para pemegang HPH lebih suka memegang haknya untuk menebang dibandingkan kewajibannya menanam kembali.
Di negara maju gejala monopoli yang terjadi adalah monopoli alamiah. Kemampuan monopoli diperoleh dari penguasaan teknologi, informasi, manajemen, dan sumber-sumber faktor produksi. Kemampuan monopoli alamiah sangat terlihat pada perusahaan-perusahaan multinasional (MNC). Monopoli yang dimiliki MNC membuat mereka akan sangat eksploitatif terhadap SDA, terutama jika SDA berada diwilayah NSB yang penegak hukumnya masih rendah.

3.                       Pembangunan Terlanjutkan (Suistable development)
Dua puluh tahun setelah konfrensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm, Swedia, 5-16 juni 1972, diselenggarakan kembali Konfrensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan (United Nations Conference on Environment and Development-UNCED) di Rio de Janeiro, Brasil, 3-14 Juni 1992. Peristiwa ini upaya Internasional yang paling besar salam memajukan pembanguan terlanjutkan. Konfrensi ini merupakan pelaksanaan dari Resolusi PBB No.4/228 tanggal 22 Desember 1989 yang menyebutkan bahwa konfrensi harus merinci strategi dan tindakan untuk menghentikan dan mengurangi dmpak degradasilingkungan dalam konteks untuk meningkatkan usaha nasional dan internasional dalam guna mempromosikan pembangunan terlanjutkan dan berwawasan lingkungan di semua negara. Konfrensi ini mempertegas kembali prinsip-prinsip pembangunan terlanjutkan dengan penekanan kepada pendekatan pengintegrasian aspek kependudukan, lingkungan dan pembangunan. Lima dokumen penting yang dihasilkan dalam konfrensi ini :
·         Deklarasi Rio de Janeiro
·         Agenda 21
·         Pernyataan prinsip-prinsip kehutanan
·         Konvensi tentang keanekaragaman
·         Konvensi tentang perubahan iklim terhadap lingkungan
·          
4.             Perhitungan PBD Berdasarkan Konsep Pembangunan Terlanjutkan

Perubahan cara pandang tentang pembangunan ekonomi membawa konsenkuensi terhadap perubahan cara dan indicator penilaian keberhasilan pembangunan. Salah satunya adalah perubahan perhitungan PBD

            PNN* = PNB – Dm – Dn  ………………………………………………………  (17.2)

Dimana :
PNN* = Produk Nasional Neto yang terlanjutkan (sustainable Net National Produk) 
PNB = produk National Bruto
Dm = depresiasi barang modal ( depreciantion of manufacture capital assets)
Dn = depresiasi sumber daya lingkungan (deprecianation of envirommental capital dinyatakan dalam saruan moneter (uang) per tahun .

            Dari peramaan diatas terlihat bahwa perhitungan PNN berdasarkan konsep pembangunan terlanjutkan memperhitungkan kelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup.
Kurva penawaran S adalah kurva penawaran tanpa memperhitungkan biaya kerusakan lingkungan. Sedangkan kurva *S adalah kurva penawaran dengan memperhitungkan kerusakan lingkungan hidup,diamana perusaan di bebani biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan hidup atau penggunaan SDA.
            Namun dengan konsep pembangunan terlanjutkan akan di peroleh kompensasi atas berkurangnya output :

1.      Makin sehatnya lingkungan akan mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan , sekaligus meningkatkan utilitas hidup.
2.      Makin kecilnya distorsi pasar sebagai akibat berkurang nya eksternalitas yang nmerugikan masyarakat.
3.      Meningkatkan  efesiensi perusahaan, di mana perusahaan akan melakukan penghematan penggunaan SDA, sebab setiap peningkaytan penggunaan SDA akan menambah biaya produksi.
4.      Memperbaiki akses masyarakat terhadap pemanfaatan SDA dan lingkungan .
5.      Memperbaiki disrtribusi pemanfaatan SDA antara generasi , dimana melalui pembebanan biaya kerusakan lingkungan, generasi sekarang di paksa berhemat sehingga bagi generasi selanjutnya tetap tersedia SDA yang memadai dan lungkupan hidup yang baik / makin baik.

5.                       Penerapan Di Indonesia
a.       Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Implementasi pembangunan berkelanjutan telah manjadi agenda internasional, dimana setiap negara mempunyai tanggung jawab untuk mensukseskan pembangunan berkelanjutan secara global, baik itu negara maju maupun negara berkembang. Sebagai negara berkembangan Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Indonesia dalam hal ini melalui Kementerian Lingkungan Hidup (sejak tahun 1972) sebenarnya telah aktif terlibat mengikuti dan berperan serta dalam berbagai pertemuan internasional serta KTT tentang pembangunan dan lingkungan yang diadakan oleh PBB maupun organisasi lingkungan atau negara-negara maju lainnya, mulai dari KTT pertama PBB Tahun 1972 di Stockholm (Swedia), Forum antar negara di Nairobi (1982), KTT Bumi di Rio de Jeniro di Brazil (1992) dan terakhir KTT
Pembangunan Berkelanjutan di Johanesburg, Afrika Selatan (2002). Demikian juga dalam konferensi tahunan yang membahas tentang dampak perubahan iklim (COP 1 sampai COP 16) yang diselenggarakan secara bergilir di berbagai negara, Indonesia tidak pernah absen, tak terkecuali dalam konferensi tentang keanekaragaman hayati yang merupakan agenda tidak lanjut dari KTT Bumi di Rio. Beberapa hasil konferensi berupa kesepakatan (konvensi) internasional baik yang mengikat maupun yang tidak mengikat telah ditindaklanjuti (diratifikasi) oleh Indonesia menjadi Peraturan Pemerintah (PP) bahkan Intruksi Presiden (Inpres), seperti Konvensi tentang keanekaragaman hayati, pengurangan emisi karbon (CO2), pengelolaan lahan gambut dan lain-lain.
Oleh karena itu, jika ditinjau dari tingkat keaktifan dan keikutsertaan Indonesia dalam berbagai forum nasional dan internasional tentu saja Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat aktif terlibat dalam pembahasan tentang berbagai isu dan permasalahan lingkungan dan pembangunan baik skala regional maupun internasional (global). Indonesia juga termasuk yang cukup bahkan sangat tanggap dalam meratifikasi berbagai kesepakatan (konvensi maupun protocol) internasional menjadi Peraturan Pemerintah atau Keputusan Menteri, yang dapat diartikan bahwa secara konseptual dan perangkat peraturan sudah sangat siap dan sangat memahami tentang pentingnya menjalankan strategi pembangunan dengan konsep pembanguna berkelanjutan. Dalam hal ini, Indonesia sejak tahun 1982 sudah mempunyai UU tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (KPPLH), agar lingkungan hidup dikelola secara arif dan bijaksana. Lima belas tahun kemudian (tahun 1997) UU tersebut direvisi menjadi UU No. 23 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Selanjutnya, tahun 2009 (12 tahun kemudian) UU tersebut direvisi lagi menjadi UU.32 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan (PPLH).
Ketentuan wajib AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi kegiatan usaha yang diprakirakan akan berdampak penting terhadap lingkungan hidup sudah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.29 Tahun 1986, yang kemudian direvisi menjadi PP No.51 Tahun 1993 serta direvisi kembali menjadi PP No.27 Tahun 1999. Berbagai peraturan lainnya yang terkait dengan ketentuan baku mutu lingkungan (BML) pada air, udara dan buangan limbah industri semua juga tersedia dalam bentuk PP maupun Keputusan Menteri (Kepmen) dan Peraturan Menteri (Permen), baik dari Menteri Lingkungan Hidup dan semua Menteri Teknis lainnya (PU, Kehutanan, Pertanian, Industri, Pertambangan dan lain-lain). Tetapi dalam kenyataannya pelaksanaan pembangunan di Indonesia belum memenuhi kaedah-kaedah dalam pembangunan berkelanjutan. Banyak bukti sebagai indikasi Indonesia belum melaksanakan pembangunan secara bekelanjutan, salah satunya adalah kerusakan hutan salah satu indikasinya dimana kepentingan generasi mendatang tidak diperhatikan sehingga aspek keberlanjutan (ekonomi, ekologis maupun social) sudah tidak terjamin lagi. Kegagalan Indonesia dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan bisa diurai dari actor-aktor yang berperan dalam pembangunan berkelanjutan. Menurut Emil Salim (2006), dalam mengimplementasi konsep pembangunan berkelanjutan harus menekankan pentingnya segitiga kemitraan antara pemerintah, dunia bisnis dan masyarakat madani dalam hubungan kesetaraan dengan mengindahkan hukum ekonomi, alam-ekologi dan peradaban. Jika ketiga aktor dalam pembangunan berkelanjutan ini bisa sinergis dan konsisten dalam pakemnya kesusuksesan Indonesai bukan keniscayaan lagi. Selain actor, integrasi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan belum terjalin dengan baik, antara aspek ekonomi, social maupun ekologi. Sementara itu integrasi ketiga aspek itu menjadi factor kunci dalam kesuksesan dalam malaksanakan pembangunan berkelanjutan.
b.        Implemantasi Pembangunan Berkelanjutan dan Negara Berkembang


Implementasi pembangunan berkelanjutan menjadi kontroversi ketika dilihat dari sudut pandang keadaan negara sebagai negara maju, berkembang atau miskin dengan aspek ekonomi. Selama ini perkembangan ekonomi masih menjadi tolok ukur kemajuan setiap negara yang kemudian diidentikkan dengan tingkat peradaban sebuah negara. Padahal Negara berkembangan ketika ingin mensejajarkan diri dengan Negara maju, mau tidak mau harus mnggenjot aspek ekonominya. Tidak demikian dengan Negara maju yang sudah “lebih dahulu” mengeksploitasi kemampuan (SDA) ekonominya untuk maju. Ini bisa mnejadi tidak adil ketika Negara-negara berkembang seperti dibatasi untuk maju dengan memanfaatkan sumber daya alamnya.
BAB  16
TUGAS KELOMPOK 7
PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

1.      Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Pembangunana
Dari sudut pandang ilmu ekonomi, pembangunan ekonomii pada dasarnya adalah upaya untuk memperluas  kemampuan dan kebebasan memilih (incresing the ability freedom to choice). Tercapainya  hal tersebut meruoakan indikator bahwa manusia secara individu mauoun kelompok dapat meningkatkan kualitas hidupnya.  Karenanya yang harus dibangun terutama adalah:
a.       Kualias SDM, termasuk didalamnya termasuk didalam peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, moral, mental dan kemampuan untuk hidup bersama.
b.      Sarana dan Prasarana, fiskik seperti jalan raya, pelabuhan, saran tranportasi, sarana produksi, dan komunikasi.
c.  Kelembagaan Ekonomi modern, misalnya sistem hak kepemilikan, sistem keuangan, hukum , mekanisme pasar dan juga tata nilaibaru.
Namun yang lebih penting lagi adalah pembangunan ekonomi membutuhkan peralatan analisis yang lebih realistis dibanding peralatan yang ada dalam teori ekonomi mikro maupun makro. Sebab jika anda perhatikan dengan seksama analisis mikro makro dinbangun berdasarkan asumsi asumsi yang kurang relevan dengan kondisi nyata di negara sedang berkembang (NSB). Misalnya analisi keseimbangan pasar tenaga kekrja yang anda pelajari dibangun berdasarkan asumsi bahwa uoah dibayarkan sesuai produktivitas, semmentara tujuan orang bekerja adalah memaksimumkan kepuasaan. Asumsi tersebut lebih cocok untuk negara yang sudah maju.
   Jadi dibutuhkan adaptasi lebih lanjut agar teori2 ekonomi yang dikembangkan di barat dapat menangkap/menjelaskan perilaku rasional individu atau masyarakat di NSB. Bahkan adaptasi tersebut perlu didukung kegiatan2 riset atau studi yang bersifat induktif. Hal2 inilahyang banyak dilakukan dalam teori2 ekonomi pembangunan.

2.      Berkembangnya Teori Ekonomi Pembangunan
a.      Klasifikasi Negara – negara
Di bagian awal ini telah disebutkan beberapa pengelompokan negara, yaitu negara maju (developed country), negara belum maju (underdeveloped country), dan negara yang sedang berkembang (developing country).
1.      Negara Maju dan Negara Belum Maju.
Yang dimaksud negara sudaj maju adalah negara2 yang berdasarkan kriteria Bank Dunia (tahun 1990) telah mencapai pendapatan perkapita >US$ 8.000,00 sebagian besar output ekonomi disumbangkan ooleh sektor industri dan jasa modern,kualitas SDM yang sudah tinggi dan menguasai teknologi.
Sementara negara yang belum maju adalah negara yang belum mencapai kondisi tersebut diatas, bahkan masih ada negara2 yang hidupnya masih sederhana serta cenderung sangat miskin dan terbelakang 
2.      Utara Selatan
Pengelompokan ini berdasarkan letak wilayah geografis. Umumnya negara maju, seperti Eropa Barat dan Amerika Utara. Istilah kelompok utara mengacu padanegara yang telah maju dan kaya, sementara kelompok Selatan mengacu pada negara yang masih terbelakang.
3.      Dunia Pertama, kedua dan ketiga
Pengelompokan ini berdasarkan ideologi yang dianut. Yang dimaksud dengan dunia pertama adalah negara2 barat yang menganutideologi liberal dengan sistem ekonomi kapitalis. Istilah lainya adalah blok barat. Negara dunia kedua adalah negara2 yang menganut anti liberalis, dengan sistem ekonomi yang cenderung sosialis. Sedangkan dunia ketiga adallah negara2 yang tidak termasuk edua blog tersebut, umumnya negara dunia ketiga masih terbelakang atau sedang membangun.

b.      Fakta Fakta Berdasarkan laporan Badan Badan PBB
              Laporan tentang perkembangan pembangunan manusia tahun 1999 yang dikeluarkan UNDP menunjukan bahwa kondisi perekonomian dunia ketiga makin memprihatinkan. Distribusi pendapatan yang semakin memburuk. Di tahun 1997, 20% penduduk bumi tekaya, yang umumnya adalah penduduk negara maju, menguasai 86% output (PNB) dunia. Padahal pada era 1980an mereka menguasai 70% output dunia, sebaliknya ditahun 1997, 20% penduduk termiskin didunia hanya menikmati 1% output dunia yang besarnya telah mencapai US$ 29,4 triliun.
              Beberapa tolak ukur yang dikembangkan oleh para ahli ekonomi guna mengukur tingkat kemiskinan masyarakat adalah sebagai berikut :
1.      Tolak ukur kemiskinan absolut yang dikembangkan Prof. Sayogo dari IPB yang menggunakan tingkat konsumsi dalam takaran ekuivalen dengan kg beras perorang pertahun (1997) :
              Batas Kemiskinan                   Kota    Desa
                  Miskin                                     480      320
                   Sangat miskin                          360      240
                 Melarat Sekali                          270      180
Bank dunia juga menetapkan suatu batas kemisknan absolut yang setiap tahun disesuaikan ditetapkan dalam US$.
2.      Kebutuhan Fisik Minimum (KFM),  yaitu kebtuhan fisik (makanan,minuman,pakaian, rumah dan sebagainya) selama satu bulan bagi seorang pekerjayang diukur dalam uang berdasarkan jumlah kalori,protein, vitamin dan bahan mineral lainya yang diperlukan untuk hidup layak, yang dinyatakan dalam rupiah,yang dari waktu ke waktu dan dari daerah daerah yang disesuaikan. Tolak ukur ini digunakan oleh pemerintah dalam menentukan tingkat upah minimum provinsi (UMP). UMP di DKI Jakarta (2008) besarnya RP. 972.604,00 /bulan.
3.      Bank dunia juga membuat semacam indeks kemiskinan yang berlaku bagi NSB, berdasarkan tolak ukur ini,ambang kemiskinan adalah tingkat pemenuhan kebutuhan fisik sebanyak 2100 kalori sehari, yang kemudian dinyatakan dalam uang.
4.      Badan Pusat Statistik (BPS) juga menggunakan tolak ukur dari Bank Dunia yaitu rata-rata pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan 2100 kalori perhari, tetapi ditambah dengan kebutuhan minimum lainya(bukan makanan) yang mencakup perumahan, pakaian,kesehatan dan pendidikan.
c.       Hakikat pembangunan
1.      Pembangunan sebagai sebuah proses
Yang dimaksud adalah pembangunan merupakana tahap yang harus dijalani oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sama halnya dengan manusia yang begitu lahir tidak bisa langsung menjadi dewasa, demikian pula tidak ada satupun bangsa/ masyarakat yang langsung berada dakam kondisi adil, makmur, dan sejahtera. Setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap kemajuanya.
2.      Pembangunan sebagai upaya
Sebagai sebuah upaya, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara yang ingin maju. Alasan yang paling mendasar adalah pengalaman menunjukan bahwa sebagian bangsa yang pernah maju secara alamiah gagal mempertahankan tingkat kemjuanya. Bahkan beberapa diantaranya saat ini menjadi negara terrbelakang/ tidak memiliki peran penting dalam percaturan politik ekonomi dunia.
3.      Pembangunan Berarti Peningkatan kualitas Hidup
Suatu bangsa dapat dikatakan baik kualitas hidupnya  bila individu dalam bangsa tersebut menghargai hidupnya.
d.      Hakikat Pembangunan Ekonomi
Pembanguna ekonomi lebih luas maknanya dari oertumbuhan ekonomi. Jika konsep pertumbuhan ekonomi lebih mengacu pada perubahan kuantitatif, maka pembangunan ekonomi juga mencakup dimensi kuantitatif. Pertumbuhan ekonomi hanya merupakan salah satu unsur pembangunan ekonomi.
Pembangunan Ekonomi = Pertumbuhan Ekonomi = Perubahan Perubahan
1.      Pertumbuhan (growth)
Pertumbuhan menunjukan perubahan saklar, jika output [erekonomian dari waktu ke waktu makin bertambah, dikatkan telah terjadi pertumbuhan.
2.      Perubahan
Perubahan menunjukan perubahan kearah kematangan (kedewasaan). Demikian halnya dengan perekonomian yang sehat. Selain bertumbuh, juga mengalami perubahan yang mendasar untuk menopang kemampuan pertumbuhan jangka panjang. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Perubahan Sikap (attitude Changes)
Penghargaan terhadap waktu yang diwujudkan dalam hal memnuhi janji tepat waktu, kesediaan melakukan sesuatu dengan perencanaan. Makin tingginya tingkat kemandirian juga merupakan perubahan sikap yang sangat dibtutuhkan.Sikap tersebut diatas sangat mempercepat proses peningkatan kualitas SDM. Yang jika disandingkan dengan kemajuan teknologi akan menghasilkan embodied technology.
b.      Pertunbuhan kelembagaan (intitutional Changes)
Perubahan kelembagaan yang harus diprioritaskan adalah hak kepemilikan,uang dan mekanisme pasar. Makin individualnya hak kepemilikanya, makin tingginya tingkat penggunaan uang dan makin berjalanya ekanisme pasar dapat memacu manusia bekerja lebih keras dan produktif. Mereka makin mampu melakukan optimalisasi individu. Sebab, jika hak kepemilikan masih bersifat kolektif seperti dalam masyarakat pedesaan, akan menimbulkan gejala free rider, maksutnya orang yang males tidak berkualitas dan tidak produktif, masih mampu mempertahankan hidupnya tanpa harus bekerja. Mereka menumpang hidup pada sanak saudara mereka yang lebih kaya karena lebih rajin dan produktif. Kegiatan seperti ini akan membuat sanak saudara menjadu makin malas dan  tidak produktif lagi. Jika orang kaya dan produktif tidak mau menjadi tumpangan hidup maka dia akan mendapat sanksi sosial.
c.       Perubahan Sruktural (Structural Changes)
Perubahan Struktural yang utama adalah Struktur Produksi dan pengeluaran. Jika perekonomian makin modern, maka sumbangan output dari sektor industri akan meningkat, sedangkat dmbangan output dari sektor pertanian akan menurun. Jika komponen   Perekonomian makin maju, Komponen peneluaran juga berubah, dimana konsumsi rumah tangga menurun, sementara pengeluaran investasi meningkat.

3. Karakteristik Negara Sedang Berkembang
              a. Rendahnya Tingkat Kehidupan (low level of living)
              b. Rendahnya Tingkat Produktifitas (low level of productivity)
              c. Tingginya Tingkat Pertambahan Penduduk (high rates of pupulation of growth)
              d. Tingginya Ratio Tingkat Ketergantungan (high rates of dependency ratio)
                   DR=Penduduk usia 0-14 tahun +> 65 tahun / Penduduk usia 15 – 65 tahun
                   DR = dependency ratio
              e. Tingginya tingkat pengangguran (high rates of unemployment)
         f. Ketergantungan pada sektor pertanian Primer.
 4. Pembangunan Ekonomi sebagai Proses Transformasi
   a. Tranformasi Pertanian
   yang dimaksud adalah perubahan kegiatan pertanian dari bersifat tradisional dan hanya  untuk memenuhi  keebutuhan sendiri atau tingkat substensi menjadi kegiatan yang modern yang berskala besar, dan bermotifkan memperolaeh keuntungan.
b. Transformasi Kependudukan.
1.      Trsnsisi Demografi
adalah suatu perubahan dari kondisi tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi ke kondisi tingkat kelahiran dan kematian yang rendah.
2.      Perubahan struktur Penduduk
Dalam jangka panjang terjadi perubahan struktur penduduk, terutama terlihat dari usia dan tingkat pendidikan. Dilihat dari kategori usia, jumlah pendudukakan didominasi oleh penduduk usia produktif dan manula. Sementara dilihat dari ppendidikan akan makin banyak penduduk yang berpendidikan menengah dan atau lebih tinggi.
3.      Meningkatnya Penduduk Perkotaan
Kemajuan ekonomi juga ditandai dengan berkembangnya kota lama dan tumbuhnya kota baru, kota tersebut berfungsi sebagai administrasi pemerintah kegiatan ekonomi bisnis.
c. Transformasi Struktural
 1. Struktural produksi
 2. Struktur Permintaan
 3. Transformasi Kelembagaan
5. Masalah dan Kebijakan Ekonomi diNegara –Negara sedang Berkembang
   a. Permintaan dan Penawaran agregat
1. Permintaan Agregat Jumlah penduduk NSB yang besar tidak di imbangi dengan permintaan yang efektif yan besar,karena rendah nya tingkat kehidupan ,misalnya jika pendapatan perkapita masih sangat rendah,investasi di bidang industri kendaraan bermotor merupakan hal yang mustahil,sebab industri mobil baru mencapai skala efesien jika tingkat penjualan satu jenis mobil sekitar 100.000 uni per tahun.padahal,karena lemah nya pendapatan perkapita,pasar domestik hanya mampu membeli,misalnya sekitar 1000-2000 unit.
2.    Penawaran agregat
Kelemahan penawaran agregat erkaitan erat dengan rendahnya produktivitas minim nya stock barang modal,serta ketergantungan yang besar pada sektor sektor pertaian dan atau primer.akibatnya,selain jumlah nya sangat kecil,elastisitas penawaran juga sangat inelastis.
B.    Kebijakan-kebijakan pembangunan
Lemahnya sisi permintaan dan penawaran agregat menyebabkan perekonomian        NSB seolah olah berada dalam lingkaran permasalahan tanpa ujung pangkal (lingkaran setan).karena campur tangan pemerintah ,baik melalui kebijakan ekonomi maupun kebijakan nonekonomi,amat di perlukan  untuk memutuskan mata rantai lingkaran setan tersebut.
1)    Kebijakan Ekonomi
Kebijakan moneter,fiscal,dan ekonomi internasional secara teoritis dapat digunakan pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
a.    Kebijakan moneter
Kebijakan moneter dapat memperbesar kemungkinan penawaran agregat melalui pemberian kredit,khususnya kepada kelompok usaha kecil dan menengah (UKM). Di indonesia hal ini telah di lakukan,misalnya melalui pemberian kredit pertanian dan atau pedesaan.
b.    Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal melalui subsidi dapat meningkatkan daya beli atau daya investasi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tetap. Misal nya subsidi BBM pada masa lalu menolong masyarakat yang menggunakan minyak tanah untuk keperluan untuk memasak atau penerangan malam hari.
c.    Kebijakan Ekonomi internasional
   Umumnya pemimpin NSB lebih memilih kebijakan ekonomi terbuka (memerlukan Hubungan         Ekonomi) dengan luar negeri). Sebab kebijakan ini akan membuka akses pasar ekspor pada        produk produk mereka.a
   2.    Kebijakan Nonekonomi
   Pengalaman pembangunan di NSB berkali kali menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang          di rancang dan dilaksanakan tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan .di indonesia           subsidi BBM telah dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok kaya dengan membeli BBm            yang lebih banyak digunakan untuk mobil dan sumber energi lainnya,demikian subsidi pendidikan tinggi,khususnya di perguruan tinggi,khususnya di perguruan tinggi negeri saat ini lebih banyak di nikmati oleh anak anak dari keluarga mampu.

C.    Utang Luar Negeri
Salah satu perseroan terbesar yang di hadapi negara-negara di dunia ketiga adalah besar nya hutang luar negeri (ULN). Jika pada tahun 1970-an negara dunia ketiga sebagian besar adalah  ULN pemerintah,maka pada dasawarsa terakhir abad 20, porsi terbesar adalah porsi sektor swasta.

1.  Utang Luar Negeri pemerintah
Yang dimaksud dengan hutang Luar negeri pemerintah (ULNP) adalah pinjaman pemerintah dari lembaga-lembaga bantuan keuangan internasional,khususnya bank dunia dan Dana moneter internasional. Pinjaman tersebut di berikan untuk mempercepat proses pembangunan.

2.  Utang Luar Negeri swasta
Utang luar Negeri swasta (ULNS) dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis. Lembaga lembaga keuangan internasional baru akan memberi pinjaman kepada sektor swasta,jika memenuhi pertimbangan finansial.kadang-kadang pembarian pinjaman meminta jaminan pemerintah atas uang swasta.hal ini di sebut publick guarante debt.
3.  Perkembangan utang luar negeri dunia ketiga
Pada tahun 1997 jumlah ULN NSB mencapai US$2,0 triliun,padahal pada tahun 1985 baru mencapai US$ 0,92 triliun,atau selama 1985-1997 ULN dunia ketiga meningkat dengan kecepatan 6,7% per tahun. Angka pertumbuhan ULN ini lebih besar dari pertumbuhan PNB Dunia ketiga untuk periode yang sama

D.   Rasio Beban hutang luar negeri
Rasio baban ULN merupakan ndikator yang di gunakan untuk melihat sebarapa besar beban hutang luar negeri suatu negara.biasanya rasio ULN dikaitkan dengan jumlah PDB atau jumlah ekspor
            1.Rasio ULN/PDB
                       Angka ULN atau PDB menunjukkan berapa dari persentase ULN terhadap Output. Jika Rasionya 60%,berarti jumlah ULN adalah 60% PDB. Makin besar angkanya,di anggap makin buruk.Pada  tahun 1997 angka ULN/PDB indonesia mencapai 65,3% PDB,artinya nilai ULN indonesia 65,3%
            2.Debt service Ratio (DSR)
                     Debt service Ratio (DSR) adalah angka yang menunjukkan beberapa persen nilai buna dan cicilan ULN yang harus dibayar terhadap total ekspor.jika DSR sama dengan 10% artinya bunga dan cicilan ULN yang harus dibayar merupakan 10% dari total Ekspor.
6. Teori-Teori Ekonomi Pembangunan
Ada beberapa pembahasan menurut teori teori pembangunan menurut para Ahli yaitu:
a.   Teori adam Smith
Adam smith melihat pembangunan ekonomi sebagai proses pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar.sutu ekonomi pasar akan tumbuh dan berkembang bila mekanisme pasar berjalan baik (sempurna).
.   Teori Malthus
Thomas Robert Malthus menyoroti keterkaitan antara pertambahan ekonomi dengan pertambahan penduduk.ekonomi akan bertumbuh dalam jangka panjang jika pertambahaan penduduk  lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi.
c.   Teori Karl marx
Karlmarx memandang proses kemajuaan  ekonomi sebagai proses evolusi sosial menurut faktor pendinamis perkembangan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Pada awal nya kemajuan teknologi di kuasai dan di salah gunakan oleh sekelompok kecilmasyarakat,yang oleh marx disebut kaum borjuis atau kapitalis.
d.  Teori Rostow
Teori ini melihat pembangunan ekonomi sebagai proses perubahan yang bersifat garis lurus dan bertahap. Teori yang terkenal teori W.W.Rostow tentang tahap-tahap pertumbuhan ekonomi. Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian maju dalam lima tahap yaitu:
1.Tahap perekonoman tradisional
            Pada tahap ini kegiatan ekonomi masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri.produktivitas masih rendah,sementara aplikasi teknologi dan manajemen masih sangat terbatas.
2.tahap pra lepas landas
          Yang dimaksud tahap lepas landas adalah tahap dimana perekonomian mampu bertumbuh dan berkembang dengan kekuatan mandiri.tahap pra lepas landas  merupakan masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencpai pertumbuhan dengan kekuatan mandiri.
3.Tahap lepas landas
            Tahap lepas landas di tandai dengan tinggi nya pertumbuhan ekonomi dan investasi penerapan teknologi dan manajemen modern makin luas dan intensif dengan demikian perekonomian mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan jangka panjang.struktur ekonomi juga makin seimbang dan kuat dimana peranan sektor ekonomi modern (industri dan jasa) makin Besar
4.Tahap kedewasaan
            Tahap ini oleh Rostow  di artikan sebagai suatu periode dimana masyarakat sudah secara efektif menggunakan tegnologi modern pada sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alamnya.pada tahap ini tingkat pertumbuhan ekonomi tidak lagi setinggi lagi tahap lepas landas.namun menurunnya tingkat perubahan kuantitas diimbangi dengan pertumbuhan hal-hal yang kualitatif.
5.Tahap Konsumsi Massa tingkat tinggi
            Tahap konsumsi masyarakat sudah sangat tinggi,terutama konsumsi energi.gambaran nyata tentang keadaan ini dapat dilihat pada kehidupan masyarakat dieropa barat,amerika Utara dan jepang.
E.  Teori Neo Imperialisme
Teori Ini mencoba menjelaskan mengapa NSB sampai saat ini belum sepenuhnya berkembang. Salah satu jawaban penting adalah program pembangunan ekonomi telah menimbulkan ketergantungan baru terhadap negara negara kapitalis.Dengan kata lai pembangunan ekonomi justru membawa perekonomiaan NSB kedalam penjajahan yan bukan dengan menggunakan kekuatan militer,melainkan ekonomi.
F.  Teori leuwis
Teori Lewis menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan sektor industri.Menurut lewis syarat yang dibutuhkan untuk menjadikan sektor industri sebagai mesin pertumbuhan adalah investasi ( Barang modal) di sektor industri harus ditingkatkan pada saat yang bersamaan,upah kerja di sektor industri harus ditetapkan lebih tinggi.
G.  Teori Perkembangan Neo Klasik
Teori ini merupakan perkembangan kembali ide-ide awal dari teori Neo klasik untuk di terapkan dalam pembangunan ekonomi dunia ketiga.teori ini sangat percaya bahwa pembangunan ekonomi di dunia ketiga akan berhasil bila menerapkan prinsip-prinsip mekanisme pasar.Teori pembangunan neoklasik mengakui kemungkinan terjadinya kegagalan pasar,jika di terapkan sepenuhnya didunia ketiga.,campur tangan yang paling  di harapkan dari pemerintah adalah memfasilitasi agar mekanisme pasar berjalan seoptimal mungkin.
               Jumlah penduduk NSB yang besar tidak di imbangi dengan permintaan yang efektif yan besar,karena rendah nya tingkat kehidupan ,misalnya jika pendapatan perkapita masih sangat rendah,investasi di bidang industri kendaraan bermotor merupakan hal yang mustahil,sebab industri mobil baru mencapai skala efesien jika tingkat penjualan satu jenis mobil sekitar 100.000 uni per tahun.padahal,karena lemah nya pendapatan perkapita,pasar domestik hanya mampu membeli,misalnya sekitar 1000-2000 unit.
2.    Penawaran agregat
Kelemahan penawaran agregat erkaitan erat dengan rendahnya produktivitas minim nya stock barang modal,serta ketergantungan yang besar pada sektor sektor pertaian dan atau primer.akibatnya,selain jumlah nya sangat kecil,elastisitas penawaran juga sangat inelastis.

B.    Kebijakan-kebijakan pembangunan
      Lemahnya sisi permintaan dan penawaran agregat menyebabkan perekonomian        NSB seolah olah berada dalam lingkaran permasalahan tanpa ujung pangkal (lingkaran setan).karena campur tangan pemerintah ,baik melalui kebijakan ekonomi maupun kebijakan nonekonomi,amat di perlukan  untuk memutuskan mata rantai lingkaran setan tersebut.

1)    Kebijakan Ekonomi
Kebijakan moneter,fiscal,dan ekonomi internasional secara teoritis dapat digunakan pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
a.    Kebijakan moneter
Kebijakan moneter dapat memperbesar kemungkinan penawaran agregat melalui pemberian kredit,khususnya kepada kelompok usaha kecil dan menengah (UKM). Di indonesia hal ini telah di lakukan,misalnya melalui pemberian kredit pertanian dan atau pedesaan.
b.    Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal melalui subsidi dapat meningkatkan daya beli atau daya investasi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tetap. Misal nya subsidi BBM pada masa lalu menolong masyarakat yang menggunakan minyak tanah untuk keperluan untuk memasak atau penerangan malam hari.
c.    Kebijakan Ekonomi internasional
Umumnya pemimpin NSB lebih memilih kebijakan ekonomi terbuka (memerlukan Hubungan Ekonomi) dengan luar negeri). Sebab kebijakan ini akan membuka akses pasar ekspor pada produk produk mereka.

2.    Kebijakan Nonekonomi
Pengalaman pembangunan di NSB berkali kali menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang di rancang dan dilaksanakan tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan .di indonesia subsidi BBM telah dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok kaya dengan membeli BBm yang lebih banyak digunakan untuk mobil dan sumber energi lainnya,demikian subsidi pendidikan tinggi,khususnya di perguruan tinggi,khususnya di perguruan tinggi negeri saat ini lebih banyak di nikmati oleh anak anak dari keluarga mampu.

C.    Utang Luar Negeri
Salah satu perseroan terbesar yang di hadapi negara-negara di dunia ketiga adalah besar nya hutang luar negeri (ULN). Jika pada tahun 1970-an negara dunia ketiga sebagian besar adalah  ULN pemerintah,maka pada dasawarsa terakhir abad 20, porsi terbesar adalah porsi sektor swasta.

1.  Utang Luar Negeri pemerintah
Yang dimaksud dengan hutang Luar negeri pemerintah (ULNP) adalah pinjaman pemerintah dari lembaga-lembaga bantuan keuangan internasional,khususnya bank dunia dan Dana moneter internasional. Pinjaman tersebut di berikan untuk mempercepat proses pembangunan.

2.  Utang Luar Negeri swasta
Utang luar Negeri swasta (ULNS) dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis. Lembaga lembaga keuangan internasional baru akan memberi pinjaman kepada sektor swasta,jika memenuhi pertimbangan finansial.kadang-kadang pembarian pinjaman meminta jaminan pemerintah atas uang swasta.hal ini di sebut publick guarante debt.
3.  Perkembangan utang luar negeri dunia ketiga
Pada tahun 1997 jumlah ULN NSB mencapai US$2,0 triliun,padahal pada tahun 1985 baru mencapai US$ 0,92 triliun,atau selama 1985-1997 ULN dunia ketiga meningkat dengan kecepatan 6,7% per tahun. Angka pertumbuhan ULN ini lebih besar dari pertumbuhan PNB Dunia ketiga untuk periode yang sama

D.   Rasio Beban hutang luar negeri
Rasio baban ULN merupakan ndikator yang di gunakan untuk melihat sebarapa besar beban hutang luar negeri suatu negara.biasanya rasio ULN dikaitkan dengan jumlah PDB atau jumlah ekspor
            1.Rasio ULN/PDB
                       Angka ULN atau PDB menunjukkan berapa dari persentase ULN terhadap Output. Jika Rasionya 60%,berarti jumlah ULN adalah 60% PDB. Makin besar angkanya,di anggap makin buruk.Pada  tahun 1997 angka ULN/PDB indonesia mencapai 65,3% PDB,artinya nilai ULN indonesia 65,3%
            2.Debt service Ratio (DSR)
                     Debt service Ratio (DSR) adalah angka yang menunjukkan beberapa persen nilai buna dan cicilan ULN yang harus dibayar terhadap total ekspor.jika DSR sama dengan 10% artinya bunga dan cicilan ULN yang harus dibayar merupakan 10% dari total Ekspor.
6. Teori-Teori Ekonomi Pembangunan
Ada beberapa pembahasan menurut teori teori pembangunan menurut para Ahli yaitu:
a.   Teori adam Smith
Adam smith melihat pembangunan ekonomi sebagai proses pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar.sutu ekonomi pasar akan tumbuh dan berkembang bila mekanisme pasar berjalan baik (sempurna).
.   Teori Malthus
Thomas Robert Malthus menyoroti keterkaitan antara pertambahan ekonomi dengan pertambahan penduduk.ekonomi akan bertumbuh dalam jangka panjang jika pertambahaan penduduk  lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi.
c.   Teori Karl marx
Karlmarx memandang proses kemajuaan  ekonomi sebagai proses evolusi sosial menurut faktor pendinamis perkembangan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Pada awal nya kemajuan teknologi di kuasai dan di salah gunakan oleh sekelompok kecilmasyarakat,yang oleh marx disebut kaum borjuis atau kapitalis.
d.  Teori Rostow
Teori ini melihat pembangunan ekonomi sebagai proses perubahan yang bersifat garis lurus dan bertahap. Teori yang terkenal teori W.W.Rostow tentang tahap-tahap pertumbuhan ekonomi. Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian maju dalam lima tahap yaitu:
1.Tahap perekonoman tradisional
            Pada tahap ini kegiatan ekonomi masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri.produktivitas masih rendah,sementara aplikasi teknologi dan manajemen masih sangat terbatas.
2.tahap pra lepas landas
          Yang dimaksud tahap lepas landas adalah tahap dimana perekonomian mampu bertumbuh dan berkembang dengan kekuatan mandiri.tahap pra lepas landas  merupakan masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencpai pertumbuhan dengan kekuatan mandiri.
3.Tahap lepas landas
            Tahap lepas landas di tandai dengan tinggi nya pertumbuhan ekonomi dan investasi penerapan teknologi dan manajemen modern makin luas dan intensif dengan demikian perekonomian mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan jangka panjang.struktur ekonomi juga makin seimbang dan kuat dimana peranan sektor ekonomi modern (industri dan jasa) makin Besar
4.Tahap kedewasaan
            Tahap ini oleh Rostow  di artikan sebagai suatu periode dimana masyarakat sudah secara efektif menggunakan tegnologi modern pada sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alamnya.pada tahap ini tingkat pertumbuhan ekonomi tidak lagi setinggi lagi tahap lepas landas.namun menurunnya tingkat perubahan kuantitas diimbangi dengan pertumbuhan hal-hal yang kualitatif.


5.Tahap Konsumsi Massa tingkat tinggi
            Tahap konsumsi masyarakat sudah sangat tinggi,terutama konsumsi energi.gambaran nyata tentang keadaan ini dapat dilihat pada kehidupan masyarakat dieropa barat,amerika Utara dan jepang.
E.  Teori Neo Imperialisme
Teori Ini mencoba menjelaskan mengapa NSB sampai saat ini belum sepenuhnya berkembang. Salah satu jawaban penting adalah program pembangunan ekonomi telah menimbulkan ketergantungan baru terhadap negara negara kapitalis.Dengan kata lai pembangunan ekonomi justru membawa perekonomiaan NSB kedalam penjajahan yan bukan dengan menggunakan kekuatan militer,melainkan ekonomi.

F.  Teori leuwis
Teori Lewis menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan sektor industri.Menurut lewis syarat yang dibutuhkan untuk menjadikan sektor industri sebagai mesin pertusdssdsdmbuhan adalah investasi ( Barang modal) di sektor industri harus ditingkatkan pada saat yang bersamaan,upah kerja di sektor industri harus ditetapkan lebih tinggi.

G.  Teori Perkembangan Neo Klasik
Teori ini merupakan perkembangan kembali ide-ide awal dari teori Neo klasik untuk di terapkan dalam pembangunan ekonomi dunia ketiga.teori ini sangat percaya bahwa pembangunan ekonomi di dunia ketiga akan berhasil bila menerapkan prinsip-prinsip mekanisme pasar.Teori pembangunan neoklasik mengakui kemungkinan terjadinya kegagalan pasar,jika di terapkan sepenuhnya didunia ketiga.,campur tangan yang paling  di harapkan dari pemerintah adalah memfasilitasi agar mekanisme pasar berjalan seoptimal mungkin.