Topik/ Tema :
Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai
Tukar Mata Uang
Judul :
Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai
Tukar Mata Uang terhadap
Profitabilitas Bank Periode 2003-2007
Nama Penulis : 1. Febrina Dwijayanthy
2. Prima Naomi
Dalam perkembangan
sistem perekonomian dunia
saat ini, pergerakan
sistem keuangan
yang terjadi
di dunia juga
ikut terkena dampaknya.
Melihat dari perkembangan
sistem keuangan, tidak terlepas
dari peran perbankan
yang secara mutlak
menjadi bagian didalamnya. Kondisi
tersebut tercermin pada
kondisi Indonesia saat mengalami
krisis ekonomi dan moneter
pada tahun 1997/1998. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling. Purposive samplingadalah metode pengambilan sampel yang
memiliki tujuan tertentu dan mampu
memberikan informasi yang
diinginkan (Sekaran, 2006),
dan ingin melihat 91
Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar Mata Uang, dan Profitabilitas Bank (D
wijayanthy & Naomi)pengaruh dari faktor-faktor eksternal bank seperti tingkat inflasi, BI Rate, dan nilai tukar mata uang terhadap
tingkat profitabilitas pada bank-bank, karena sekitar 1.943 bank (Bank
Konvensional, Unit Usaha Syariah, Bank
Umum Syariah, Bank
Perkreditan Rakyat) yang terdaftar di Bank Indonesia, maka
dipilih bank yangtercatat di LQ-45. Alasan pengambilan sampel tersebut karena
bank-bank yang tercatat di LQ-45 dianggap bisa mewakili kinerja bank-bank yang
sehat di Indonesia. Pembahasan ini dimulai dengan melakukan uji asumsi yang penting
dilakukan untuk model penelitian
ini, yaitu uji
koliniearitas. Uji kolinieritas
tersebut perlu dilakukan
untuk meyakinkan bahwa tidak ada hubungan linier antara variabel bebas
dalam model regresi. Uji ini menjadi
sangat penting, karena
terdapat beberapa variabel
makro dalam penelitian
(inflasi, BI Rate, dan nilai
tukar mata uang) dan sering kali ada hubungan yang kuat satu sama lain,
sementara penggunaan model regresi mengisyaratkan bahwa antar variabel bebas
harus tidak terjadi kolinearitas. Inflasi
berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas bank. Naiknya tingkat
inflasi akan mengakibatkan suku
bunga naik, sehingga masyarakat enggan meminjam pada bank. Selain itu pada
sektor riil juga
enggan untuk menambah
modal guna membiayai
produksinya. Kedua hal tersebut
akan berdampak pada
penurunan profit. Inflasi
yang tinggi menyebabkan ketidakstabilan makro
yang mengakibatkan meningkatnya
risiko bank dan selanjutnya berdampak pada profitbank,
BI Rateterbukti tidak berpengaruh
terhadap profitabilitasbank. Dalam penelitian ini lebih jauh
tampak adanya kolerasi
yang cukup antara inflasi dan BI Rate,
karena pada praktiknya BI
Ratemerupakan kebijakan dari pemerintah sebagai dampakdari inflasi, Nilai tukar
mata uang terhadap profitabilitas
bank terbukti dan pengaruhnya bersifat
negatif. Hal ini
menggambarkan apabila mata
uang mengalami apresiasi
atau depresiasi maka akan
berdampak profitbank.
Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata
Kuliah Akuntansi Internasional
Nama : P.A.Balowo.
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA
Nama : P.A.Balowo.
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar