Topik/ Tema :
International Financial Reporting
Standards (IFRS)
Judul :
TINJAUAN TERHADAP KONVERGENSI IFRS (INTERNATIONAL
FINANCIALREPORTING STANDARTS)DENGAN PSAK (PEDOMAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN) DI INDONESIA
Nama Penulis : 1. Lea Emilia Farida
2. Sirajudin
International
Accounting Standards yang lebih
dikenal sebagai
International Financial Reporting
Standards (IFRS). IFRS dikeluarkan
oleh International Accounting Standard
Boards(IASB), yaitu sebuah
lembaga internasional yang bertujuan
untuk mengembangkan suatustandar akuntansi yang tinggi, dapat
dimengerti, diterapkan dan diterima secara internasional. AFCTA merupakan
sebuah pakta (perjanjian internasional) perdagangan bebas
antara kawasan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dengan
China, yang mulai
berlaku efektif mulai
Januari 2010. ASEAN atau Persatuan Negara-Negara Asia Tenggara. ASEAN
berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok dengan tujuan untuk
mengukuhkan kerjasama sekawasan Asia Tenggara. Kini ASEAN
beranggota oleh hampir semua negara di
Asia Tenggara kecuali
Timor Timur dan Papua New Guinea.
Negara-negara anggota ASEAN terdiri
dari 10 negara
yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kemboja, Laos. Malaysia,
Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam. Walaupun ACFTA
sudah tercetus sejak 2001 namun perhatian ke ACFTA baru
terasa di semester II 2009.
Segala potensi risiko
seharusnya seharusnya sudah
diketahui dan dapat mulai
diantisipasi ketika ACFTA
mulai tercetuspada 2001, Disaat negara lain berlomba membangun
infrastruktur, listrik, memberikan insentif buat investor,
dan lain-lain, Indonesia
seolah selalu belum dapat
mengimbangi kecepatan pembangunan
negara lain. ACFTA mempunyai keuntungan bagi negara China
seperti meningkatnya investasi
Chinadi Indonesia. Untuk itu, Indonesia dituntut untuk bisa mengatasi
infrastruktur, bahan baku,
meningkatkan capacity building
dan daya saing. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS),selama Februari 2011,
perdagangan Indonesia dengan
China juga mencatat defisit US$ 324,5juta. Defisit neraca perdagangan nonmigas
dengan China pada periode Januari-Oktober 2010mencapai US$ 5,3 miliar. Angka
itu mengalami peningkatan sebesar US$ 1,4 miliar dibandingkan periode yang sama
tahun 2009 senilai US$ 3,9 miliar. pulanPenerapan IFRS mulai 1 Januari 2012 di
Indonesia perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal dari
komunitas internasional. Penerapan IFRS
ini dilakukan sebagai
upaya untuk memperkuat
arsitektur keuangan global
dan mencari solusi
jangka panjang terhadap kurangnya
transparansi informasi keuangan
Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata
Kuliah Akuntansi Internasional
Nama : P.A.Balowo.
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA
Nama : P.A.Balowo.
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar