Topik :
INTELLECTUAL CAPITAL
Judul : INTELLECTUAL CAPITAL :
PERLAKUAN, PENGUKURAN DAN PELAPORAN (SEBUAH LIBRARY RESEARCH)
Nama Penulis / Peneliti
: 1. Tjiptohadi Sawarjuwono
2. Agustine Prihatin Kadir
Implementasi
modal intelektual merupakan sesuatu yang masih baru, bukan saja di Indonesia
tetapi juga dilingkungan bisnis global, hanya beberapa negara maju saja yang
telah mulai untuk menerapkan konsep ini, contohnya Australia, Amerika dan negara-negara
Skandinavia. Pada umumnya kalangan bisnis masih belum menemukan jawaban yang
tepat mengenai nilai lebih apa yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai lebih ini dihasilkan oleh modal intelektual
yang dapat diperoleh dari budaya pengembangan perusahaan maupun kemampuan
perusahaan dalam memotivasi karyawannya sehingga produktivitas perusahaan dapat
dipertahankan atau bahkan dapat meningkat. Oleh karena itu modal intelektual
telah menjadi aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern. Hal ini menimbulkan tantangan bagi para
akuntan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengungkapkannya dalam laporan
keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan
metode penelitian kepustakaan (library
research). Penelitian berbasis literatur
merupakan bentuk penelitian yang menggunakan literatur sebagai obyek
kajian. Pendekatan ini sangat sesuai
untuk kondisi Indonesia karena masih terbatasnya perusahaan yang mengimplementasikan
hal tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder,
yaitu buku-buku, majalah-majalah dan dokumen-dokumen tertulis. Selain itu digunakan juga artikelartikel yang
diambil dari jurnal-jurnal akuntansi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa intellectual capital statement merupakan
bentuk laporan yang kompleks yang mengkombinasikan angka, narasi dari pengetahuan
yang dimiliki oleh perusahaan dan visualsasi yang dapat berupa sketsa yang
memberikan ilustrasi kerja modal intelektual. Dengan
membaca intellectual capital
statement, akan ditemukan sesuatu yang
berbeda karena intellectual capital
statementdi bentuk dari tiga dimensi.
Pertama, intellectual capital statement
memiliki beberapa bentuk dari
knowledge narrative, yaitu suatu skenario yang menceritakan kemampuan
perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut mampu melakukan aktivitas dengan
baik. Kedua Intellectual capital statement mengidentifikasikan sekumpulan tantangan knowledge management berupa usaha-usaha
manajemen untuk pengembangan dan kondisi pengetahuan yang dimiliki perusahaan.
Ketiga, adanya pelaporan yang mengkombinasikan
angka, visualisasi dan narasi dalam pendisainan komposisi untuk menunjukkan pengembangan
sumber pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan ( Mouritsen et al.2001)
Dari
uraian diatas kita dapat melihat bahwa pelaporan modal intelektual dalam laporan
tahunan perusahaan tidak dimasukkan sebagai salah satu elemen dalan neraca
walaupun modal intelektual lebih diidentikkan dengan intangible asset, hal ini dikarenakan
elemen-elemen pembentuk modal intelektual sulit untuk dikuantifikasikan.
Alternatif yang dilakukan adalah menjadikan pelaporan modal intelektual sebagai
suplemen dalam laporan keuangan.
Sumber : Jurnal
Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 1, Mei 2003: 35 - 57
Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata
Kuliah Akuntansi Internasional
Nama : P.A.Balowo.
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA
Nama : P.A.Balowo.
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar