Jumat, 24 Juni 2016

AKUNTANSI INTERNASIONAL JURNAL 3



Topik               :  INTELLECTUAL CAPITAL
Judul               : INTELLECTUAL CAPITAL : PERLAKUAN, PENGUKURAN DAN PELAPORAN (SEBUAH LIBRARY RESEARCH)
Nama Penulis / Peneliti : 1. Tjiptohadi Sawarjuwono
    2. Agustine Prihatin Kadir
Implementasi modal intelektual merupakan sesuatu yang masih baru, bukan saja di Indonesia tetapi juga dilingkungan bisnis global, hanya beberapa negara maju saja yang telah mulai untuk menerapkan konsep ini, contohnya Australia, Amerika dan negara-negara Skandinavia. Pada umumnya kalangan bisnis masih belum menemukan jawaban yang tepat mengenai nilai lebih apa yang dimiliki oleh perusahaan.  Nilai lebih ini dihasilkan oleh modal intelektual yang dapat diperoleh dari budaya pengembangan perusahaan maupun kemampuan perusahaan dalam memotivasi karyawannya sehingga produktivitas perusahaan dapat dipertahankan atau bahkan dapat meningkat. Oleh karena itu modal intelektual telah menjadi aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern.  Hal ini menimbulkan tantangan bagi para akuntan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengungkapkannya dalam laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode penelitian kepustakaan  (library research).  Penelitian berbasis literatur merupakan bentuk penelitian yang menggunakan literatur sebagai obyek kajian.  Pendekatan ini sangat sesuai untuk kondisi Indonesia karena masih terbatasnya perusahaan yang mengimplementasikan hal tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu buku-buku, majalah-majalah dan dokumen-dokumen tertulis.  Selain itu digunakan juga artikelartikel yang diambil dari jurnal-jurnal akuntansi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa  intellectual capital statement merupakan bentuk laporan yang kompleks yang mengkombinasikan angka, narasi dari pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan dan visualsasi yang dapat berupa sketsa yang memberikan ilustrasi kerja modal intelektual. Dengan membaca  intellectual capital statement,  akan ditemukan sesuatu yang berbeda karena  intellectual capital statementdi bentuk dari tiga dimensi.  Pertama, intellectual capital statement  memiliki beberapa bentuk dari  knowledge narrative, yaitu suatu skenario yang menceritakan kemampuan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut mampu melakukan aktivitas dengan baik.  Kedua  Intellectual capital statement  mengidentifikasikan sekumpulan tantangan  knowledge management berupa usaha-usaha manajemen untuk pengembangan dan kondisi pengetahuan yang dimiliki perusahaan. Ketiga,  adanya pelaporan yang mengkombinasikan angka, visualisasi dan narasi dalam pendisainan komposisi untuk menunjukkan pengembangan sumber pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan ( Mouritsen et al.2001)
Dari uraian diatas kita dapat melihat bahwa pelaporan modal intelektual dalam laporan tahunan perusahaan tidak dimasukkan sebagai salah satu elemen dalan neraca walaupun modal intelektual lebih diidentikkan dengan  intangible asset, hal ini dikarenakan elemen-elemen pembentuk modal intelektual sulit untuk dikuantifikasikan. Alternatif yang dilakukan adalah menjadikan pelaporan modal intelektual sebagai suplemen dalam laporan keuangan. 
Sumber : Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 1, Mei 2003: 35 - 57
Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama  : P.A.Balowo.
Dosen  : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar