1. Hal Mendasar
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk : Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Tujuan utama manejemen risiko keuangan adalah
untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga
dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Sebagai contuoh sebuah perusahaan
di swedia yag menerbitkan saham baru bagi investor domestik mungkin memandang
risiko pasar sebagai eksposur terhadap kenaikan harga saham. Kenaikan harga
saham yang tidak terduga tersebut tidak diinginkan jika perusahaan penerbit
saham dapat mengeluarkan jumlah lembar saham yang lebih sedikit untuk
memperoleh jumlah uang tunai yang sama dengan cara menunda penerbitan saham
selama beberapa saat. Dilain pihak, seorang investor swedia akan melihat resiko
berupa kemungkinan penurunan harga ekuitas. Jika harga-harga saham menurun
secara signifikan dalam jangka pendek, investor akan lebih baik menunggu dulu
sebelum melakukan pembelian.
Para pelaku pasar cenderung tidak berani
mengambil risiko, banyak yang akan memperdagangkan beberapa potensi laba untuk
perlindungan terhadap perubahan harga yang merugikan. Ada beberapa bentuk dari
risiko pasar. (a) Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen
risiko keuangan dapat memperdagangkan secara bebas. (b) Diskontinuitas pasar
mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara
bertahap. (c) Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam
kontrak manjemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. (d) Risiko regulasi
adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan
suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. (e) Risiko pajak merupakan risiko
bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memeperoleh perlakuan pajak
yang diingnkan. (f) Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi
lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaski yang hendak
dilindung nilai.
2. Mengapa Mengelola Risiko
Keuangan
Pertumbuhan jasa
manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat
meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan
menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif
dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam
menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Arus kas yang lebih stabil dapat
meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus
kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan risiko gagal bayar dan
kebangkrutan, atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran
jasa utang kontraktual.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan
perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Dengan
demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai risiko suku
bunga dan mata uang dan berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran.
Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan
juga memperoleh mafaat dari manajemen eksposur. Pada umumnya pemberi pinjaman
memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham,
sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk meyeimbangkan kepentingan pemegang
saham dan pemegang obligasi. Akhirnya, karena kerugian yang ditimbulkan oleh
risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk
harga yang lebih tinggi.
3. Peran Akuntansi
Akuntan
manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi
keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur
potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk
lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.
Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar
yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang
berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan
pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu
perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko.
Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi
keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup
risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan
eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan
hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama
perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri dan mata uang
negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relative terhadap mata uang
negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing anda mampu untuk
menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini disebut sebagai
risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang
dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses
kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons
risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan
dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal
dari spekulasi pergerakan pasar.
Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang Risiko
kurs valuta
asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan
dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen
risiko mencakup:
1. antisipasi
pergerakan kurs
2. pengukuran
risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
3. perancangan
strategi perlindungan yang memadai, dan
4. pembuatan
pengendalian manajemen risiko internal.
Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang
sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang)
berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
1. Perbedaan
Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy)
2. Neraca
Perdagangan (balance of trade)
3. Neraca
pembayaran (balance of payment)
4. Cadangan
moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and
debt capacity)
5. Anggaran
nasional (national budget)
6. Kurs forward
(forward exchange quotations)
7. Kurs tidak
resmi (unofficial rates)
8. Perilaku mata
uang terkait (behavior of related currencies)
9. Perbedaan suku
bunga (interest rate differentials)
10. Harga opsi
ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)
4. Lindung Nilai atas Aktiva,
Kewajiban yang diakui tau Komitmen Perusahaan Yang Belum Diakui
Pada
tanggal 1 september, sebuah perusahaan manufaktur Kanada menjual secara kredit
barang dagang kepada sebuah importir Meksiko dengan jumlah 1 juta peso Meksiko
(Mexican Peso-Mp). Kurs dolar Kanada / Peso adalah C$0,14 = Mp1. Dengan
mengasumsikan bahwa diskon diperlakukan sebagai bagian dari beban operasi,
pengaruh bersih transaksi lindung nilai terhadap laba operasi (dengan
mengabaikan komisi dalam mata uang asing) ditentukan sebagai berikut :
Nilai
ekuivalen dolar atas piutang yang diterima dari importir
Meksiko $110.000
keuntungan transaksi dari kontrak forward
30.000
perolehan
dari komitmen penjualan
140.000
-Diskon atas kontrak forward
(10.000)
Laba operasi $130.000
5.
Lindung nilai investasi bersih dalam operasi luar negeri
Kerugian translasi terjadi jika anak perusahaan luar negeri
memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang asing
meningkatrelatif terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk
meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi
ini berarti menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward
untuk mengimbangi kerugian translasi.
6.
Berspekulasi dalam mata uang asing
Perlakuan akuntansi untuk instrument mata uang asing
mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan ini didasarkan
pada sifat aktivitas lindung nilai ; yaitu apakah derivatif melindungi nilai
komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi
luar negeri. Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai
instrumen lindung nilai terjadi apabila derivatif keuangan tidak diperdagangkan
secara aktif. Contohnya pengukuran keuntungan atau kerugian yang berkaitan
dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi tersebut diperdagagangkan
pada suatu bursa efek utama atau diluar bursa utama. Penilaian opsi dapat
dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek utama.
Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan melalui perantara
(over-the-counter).
7. Pengungkapan
Melakukan
analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang
dilaporkan dan terhadap karakteristik risiko suatu perusahaan merupakan hal
sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit
banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
1. Tujuan dan
strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2. Deskripsi
pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi
resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
4. Deskripsi
mengenai instrumen lindung nilai
5. Jumlah yang
tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi
awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk
meminimalkan resiko pasar
7. Penilaian
berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan
Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi
kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi
tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan
luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran
kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan
lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi
tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury
perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Tolok Ukur yang Sesuai
Objek dari
manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko
dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai
kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian
kinerja. Acuan ini perlu diperjelas dibagian awal sebelum pembuatan program
perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Sistem Pelaporan
Sistem
pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan
internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan.
Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi
resiko dan akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.
Manajemen Keuangan Entitas-Entitas
Multinasional
Perkembangan
yang disebabkan oleh variabel-variabel dan kendala-kendala tambahan yang
melambangkan dimensi multinasional. Risiko-risiko transaksi valuta asing,
batasan-batasan atas pengalihan dan keluar batas-batas nasional, hukum-hukum
pajak nasional yang beragam, perbedaan suku bunga antara berbagai pasar
keuangan masing-masing negara, kurangnya pasokan dana modal secara global, dan
efek-efek dari inflasi global atas aset, laba dan biaya modal perusahaan
merupakan beberapa contoh variabel yang meminta keahlian khusus pada diri
eksekutif-eksekutif keuangan multinasional
Manajemen Risiko Valuta Asing
Risiko valuta
asing mengacu kepada resiko kerugian akibat perubahan-perubahan dalam nilai
tukar internasional dari valuta-valuta. Secara spesifik, fluktuasi nilai tukar
bisa mempengaruhi nilai aktiva dan kewajiban luar negri perusahaan, laba valutanya
dan arus kas masa depan. Sejak valutadari sebagian besar negara industri
relatif bebas untuk menemukan nilai tukar setiap hari. Selain itu, tingkat
perubahan ini juga tidak kecil. Berkenaan dengan kestabilan, tujuan utama
manajemn keuangan adalah meminimisasi kerugian keuangan yang bisa diakibatkan
oleh fenomena ini. Teknik-teknik manajemen dalam hal ini meliputi:
a) Peramalan
pergerakan nilai tukar
b) Mengukur
tampilan kinerja perusahaan terhadap risiko kerugian yang ditimbulkan oleh
fluktuasi valuta
c) Merancang
strategi-strategi untukmeng-hedge risiko-risiko nilai tukar
d) Menilai kinerja
Meramalkan Perubahan Nilai Tukar
Mereka yang
mendukung peramalan nilai tukar sebagai suatu perangkat manajemen risiko yang
sah berlandaskan pada gagasan bahwa
pembuatan-pembuatan keputusan dalam perusahaan memiliki kapasitas untuk
mengalahkan pasar secara keseluruhan pada saat meramalkan prilaku nilai tukar.
Kapasitas ini sebaliknya disdasarkan pada ketersediaan informasi yang tepat
waktu dan komprehensif. Informasi yang digunakan dalam memformulasikan
peramalan nilai tukar berhubungan dengan perubahan-perubahan dalam
a) Perbedaan laju
inflasi
b) Kebijakan
moneter
c) Neraca
perdagangan
d) Neraca
pembayaran
e) Cadangan
moneter internasional dan kapasitas hutang
f) Anggaran
nasional
g) Kuotasi nilai
tukar ‘forward’
h) Nilai
tukar-nilai tukar resmi
i)
Prilaku valuta-valuta yang berhubungan
j)
Perbedaan suku bunga
Manajemen expousure valuta asing
Sebelum
mengelola transaksi – transaksi perusahaan untuk meminimalisasi efek –
efeknegatif yang mungkin dari fluktuasi nilai tukar, manajer keuangan dan
akuntan manajemen perlu terlebih dahulu mengidentifikasi tampilan kinerja perusahaan
terhadap resiko nilai tukar. Sebagai suatu konsep umum, tampilan kinerja valuta
asing muncul setiap kali fluktuasi nilai tukar valuta asing mengubah nilai
aktiva, laba dan arus kas perusahaan. Pengukuran – pengukuran akuntansi
tradisional atas tampilan kinerja valuta asing berpusat pada 2 macam tampilan
kinerja utama-translasi dan transaksi.
‘Eksposure’
translasi. Tampilan kinerja translasi berasal dari penyiapan laporan
konsolodasi dan pengukuran – pengukuran dampak fluktuasi nilai tukar atas ekivelensi
valuta induk dari asset dan kewajiban luar negri sebuah perusahaan. Asset atau
kewajiban valuta asing dikatan terbuka terhadap resiko nilai tukar jika suatu
perubahan dalam nialai tukar menyebabkan ekivalensi valuta induknya berubah.
Berdasarkan definisi ini, item – item neraca valuta asing yang terbuka terhadap
nilai tukar adalah item – item yang ditranslasikan memakai nilai tukar berjalan
bukan nilai tukar historis.
Sistem dan pengendalian informasi
manajemen
Masalah
pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja ini sangat penting karena
masalah-masalah tersebut memungkinkan manajer keuangan untuk:
1 Mengimplementasikan
strategi finansial global dari perusahaan multinasional
2 Mengevaluasi
sampe sejauh mana strategi-strategi yang dipilih memberi kontribusinpada
pencapaian tujuan-tujuan korporasi
3 Memotivasi
manajemen dan karyawan untuk mengejar tujuan-tujuan keuangan dari perusahan
se-efisien mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Choi Frederick D.S. dan Meek, Gary K. 2010. International Accounting. Buku
2. Jakarta:Salemba Empat.
Tulisan ini untuk memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah
Akuntansi Internasional
Nama : N. Anwar
P. A. Balowo
Dosen : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar