TUGAS 3 #PENDAPATAN NASIONAL
TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Menteri Keuangan agar memaksimalkan pendapatan nasional untuk membiayai pos-pos program pembangunan.
"Jangan sampai negara ini gagal menggunakan seluruh sumber daya yang kita miliki dan gagal mengelolanya. Sehingga banyak sasaran pembangunan yang bisa dicapai tapi tidak bisa dicapai," kata Presiden seusai memberikan arahan kepada pejabat eselon I dan II Departemen Keuangan di Gedung Graha Sawala, Senin (23/1).
Sumber dana yang didapat, lanjut Presiden, akan digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan. Ini juga untuk membangun pendidikan, kesehatan dan pedesaan. Ia meminta jajaran kementerian Keuangan untuk berpikir secara inovatif dalam menggenjot pendapatan nasional.
Menurutnya, pendapatan yang diperoleh pemerintah baik dari setoran Direktorat Jenderal Pajak, Direktorak Jenderal Bea dan Cukai harus merupakan setoran riil. Ia juga menegaskan agar target yang dibuat harus realistis dan mencerminkan potensi yang dimiliki.
Pada bagian lain, Presiden meminta departemen tersebut menjadi lembaga yang responsif, bersih, efektif, efisien dan akuntabel. Ini akan tercermin dalam pencairan anggaran untuk pos-pos pembangunan yang berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Karena itu ia menyambut baik rencana Departemen Keuangan untuk melakukan penataan organisasi. Budiriza
"Jangan sampai negara ini gagal menggunakan seluruh sumber daya yang kita miliki dan gagal mengelolanya. Sehingga banyak sasaran pembangunan yang bisa dicapai tapi tidak bisa dicapai," kata Presiden seusai memberikan arahan kepada pejabat eselon I dan II Departemen Keuangan di Gedung Graha Sawala, Senin (23/1).
Sumber dana yang didapat, lanjut Presiden, akan digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan. Ini juga untuk membangun pendidikan, kesehatan dan pedesaan. Ia meminta jajaran kementerian Keuangan untuk berpikir secara inovatif dalam menggenjot pendapatan nasional.
Menurutnya, pendapatan yang diperoleh pemerintah baik dari setoran Direktorat Jenderal Pajak, Direktorak Jenderal Bea dan Cukai harus merupakan setoran riil. Ia juga menegaskan agar target yang dibuat harus realistis dan mencerminkan potensi yang dimiliki.
Pada bagian lain, Presiden meminta departemen tersebut menjadi lembaga yang responsif, bersih, efektif, efisien dan akuntabel. Ini akan tercermin dalam pencairan anggaran untuk pos-pos pembangunan yang berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Karena itu ia menyambut baik rencana Departemen Keuangan untuk melakukan penataan organisasi. Budiriza
KOMENTAR
PRADIPTO ADI BALOWO/1EB23/25212683
menurut saya sumber daya alam yang berada di negara kita ini cukup berlimpah ruah, bahkan bisa dibilang negara kita kaya akan sumber daya alamnya, tetapi kita mempunyai kendala dalam mengelola sumber daya alam tersebut. apabila kita dapat mengelolanya dengan baik pendapatan negara pun akan bertambah dan dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan. Ini juga untuk membangun pendidikan, kesehatan dan pedesaan. negara kita pun juga mempunyai masalah yang cukup mempengaruhi pendappatan nasional yaitu masalah korupsi yang akhir2 ini banyak yang mulai terungkap kasusnya yang kasus impor daging sapi, simulator sim, pajak, dan uang yang dikorupsi pun tidak sedikit. bagaimana negara kita mau berkembang apabila pejabat2 tinggi korupsi? yang ada negara kita malah makin jatuh.
Seharusnya negara ini memberikan sanksi hukum yang keras kepada pelaku korupsi agar korupsi tidak terjadi kembali di negeri ini dan pendapatan nasional pun dapat bertambah tanpa adanya dana yang kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar